Wednesday, November 19, 2014

BAPAK BAGINDA MUCHTAR @ BBM: Buka Membuka - page 89



Buka Membuka

Yang terbuka; pintu. Yang dibukakan : Pintu, Yang membuka : Aku.

Kalau engkau termasuk gulungan yang terbuka, maka segala pintu akan terbuka terus bagimu. Kalau engkau gulungan yang dibukakan maka untuk keluar engkau harus ditunjukkan jalan dengan dibimbing, di tuntun. Kalau engkau termasuk gulungan yang membuka, maka adalah kewajipanmu membimbing menuntun dan menunjukkan jalan bagi orang yang engkau buka.


            Saya yang tadinya menurut setahuku telah terbuka sendiri, berjalan keluar sebagai seorang pengembara.


        Aku berjalan semenjak pintu telah terbuka bagiku, berjalan seorang diri dengan mengurbankan apa yang ada padaku. Bertahun-tahun sudah aku berjalan dan banyaklah pengalaman-pengalaman yang aku perdapat selama dalam perjalanan. Aku berjalan dan terus berjalan.


         Dalam perjalanan aku menemui anak kunci dan dengannya aku telah dapat membuka dan memasuki dan telah banyak yang telah aku bukakan. Amat sayang mereka tidak mengerti dan tidak banyak tahu, dan amat sedikit pula di antara mereka yang berterima kasih padaku.


            Dia mau buah yang sudah masak sahaja dan disuapkan lagi ke mulutnya. Di waktu disuapkan membayangkan keuntungan untuknya sendiri dengan tidak memperdulikan orang lain, apalagi yang memberinya. Makanan yang empuk aku berikan dijadikanya makanan yang keras oleh kerana pembawaannya keras.

            Aku membawanya ke syurga, tetapi dia membawa aku ke neraka. Anihnya lagi di saat-saat yang tertentu, aku disalahkan, aku dihukum tanpa diadili.  Akan tetapi aku untunglah aku bukan dia.


          Makanan yang lazat empuk yang aku berikan dapat diterimanya dengan sangat susah menelannya, kerana menurutkan jalanku, akan tetapi diwaktu mengeluarkannya, yaitu diwaktu mempergunakannya, bukan jalan yang aku tunjukkan yang diturutinya, melainkan dia memakai jalan sendiri, yaitu jalan yang berisikan “hawa nafsu”.


         Maka berlainan keinginan dan kehendak, seiring tetapi bertukar jalan, Aku kembali kepada diriku sendiri, kembali memikirkan keadaanku.


           Telah banyak aku berbuat dan telah banyak kali pula aku berjalan. Apa hasilnya? Hasilnya bagiku ialah seperti menghasta kain sarung, sampainya di situ ke di situ juga, sebabnya ialah aku terlampau banyak melihat keluar, sedangkan di luar jalan terlampau banyak simpangnya.


          Yang terang hasilnya bagiku ialah aku telah pandai membuka dan membawa berjalan sekali keluar. Hendak ke mana mereka aku bawa? Sudah tentu menuruti jalan yang telah aku tempuh. Aku membawanya keluar, dan tunjuki mereka jalan dan aku biarkan mereka berjalan. Tujuanku supaya mereka lekas cerdas , lekas pandai dan lekas tahu.


          Ada di antara mereka telah puas dengan apa yang diperdapatnya dan menuruti jalan sendiri dengan tidak mengingat lagi untuk kembali kepangkalan. Yah, dia telah besar dan telah dapat menjalankan sendiri pada tangkapannya.


         Ada pula diantara mereka sentiasa berasa kekurangan dan tidak puas  dan kembali kepangkalan, minta petunjuk, minta diisi, minta ditambah.


        Kedatangan mereka itu kembali, aku terima dengan perasaan kaseh sayang, walaupun kadang-kadang hatiku mendongkol disebab keranakan tindak laku perbuatannya.


          Aku bersihkan dirinya, aku siangi jalannya dan aku beri dia lagi isi. Akan tetapi kebanyakan yang tersua, telur yang aku berikan, bukan berkembang sampai menghasilkan turunan dan bertelur pula, melainkan adalah telur itu lantaran enak rasanya baginya, dipecahnya, didadarnya dan digorengnya dan dimakannya dan . . . . . . . . keluar menjadi kotoran.


          Aku tidak rugi, kerana bagiku banyak persiapan-persiapan yang lain, hanya aku merasa menyesal dan kesal kerana pemberian ku disia-siakan, sampai terbuang percuma sahaja. Emas yang 24 karat keluarnya menjadi loyang dan tembaga yang sangat rendah nilai dan harganya .


          Sayang kebanyakan diantara mereka tidak tahu.


          Aku kembali ke diriku sendiri dan aku pelajari kembali apa yang terjadi padaku. Aku dapati ada pula yang begitu saja meninggalkan aku dan tidak mempercayai ilmu ku lagi, kerana percubaan-percubaannya mengamalkan ilmu ku tidak menghasilkan yang dihajatinya. Dia menjauhi aku dan ada pula yang mengatakan yang bukan-bukan mengenai aku.


            Bagiku didatangi atau tidak oleh orang-orang seperti itu sama sahaja, bahkan kalau boleh saya mengatakan terima kasih padanya kerana oleh tindak laku perbuatannya itu, aku ingat kembali ke diriku sendiri.


            Aku tidak akan menyalahkan orang lain, melainkan aku akan menyalahkan diriku sendiri, kerana tadinya aku menganggap adalah orang-orang itu sama sahaja seperti saya, tetapi setelah pakaian ku ku berikan padanya, kenyataannya mereka-mereka itu tidaklah seperti saya, kerana pakaian ku yang begitu bagus dasar dan warnanya, ada yang jadi sudah robek-robek dan kotor dan bagi setengahnya ada pula sudah hilang ragi dan warnanya telah mulai pudar.


            Sebaliknya ada pula yang selalu menghubungiku, dapat memahami aku dan dapat merasakan akan hikmatnya pakaian ku yang dipakainya dan dapat pula mengetahui sakit senang aku dan mengenal aku. Golongan mereka ini hanya sedikit, tidak banyak dan termasuk orang mengerjakan suruh dan menghentikan tegah.


           Keinginanku untuk mendapatkan orang yang cerdas, berpengetahuan umum, ber-Tuhan dalam erti kata yang sebenarnya, dapat menangkap dan menerima apa-apa yang ku berikan dan mengamalkan dengan sebaik-baiknya belum tercapai. Bahkan tujuan ku lebih dari itu, bersama-samanya menggali dan mempelajari dengan lebih mendalam menuju kepada "Pengakuan" , diakui oleh cerdik pandai, diakui oleh orang berilmu, diakui oleh ulama' dan mendapat pengakuan hendaknya di mana-mana sehingga menjadi pengetahuan umum untuk diamalkan sendiri-sendiri dan bersama-sama. 


           Pengalaman-pengalaman yang banyak itu menyebabkan aku sering kembali ke diri sendiri, memperbaiki diri, menyendiri, mencari jalan yang benar.


          Banyak sudah yang terbuka oleh ku dan banyak pula sudah yang sakit mendapat ubat dariku. Orang lain aku buka sampai terbuka dan aku tidak tahu siapa yang membuka aku. Setahu ku aku telah terbuka. Bagi orang yang telah terbuka maka adalah orang yang membukanya itu aku. 


      Dan aku siapa yang membukaku? Aku tak dapat tahu, setahuku, aku sudah terbuka. Dan pengalaman juga menunjukkan bahawa aku telah keluar dan sering keluar, yang berarti pintu telah terbuka bagiku.


         Tiada guru yang ku dapati tempatku bertanya atau belajar akan tetapi yang aku dapati hanya ahli-ahli untuk membanding. 


        Aku mencari dan mencari dan adalah kalau boleh dikatakan "pengalamanlah" yang jadi guruku. 


      Dan begitulah aku sampai menjadi seorang pengembara mencari jalan yang sebenarnya jalan, yaitu jalan yang berpetunjuk, jalan yang memberi nikmat, tidak dimurkai dan tidak pula sesat.


         Dan aku temuilah itu jalan yang sebenarnya jalan yang menjadi pegangan ku sampai saat sekarang ini dan seterusnya (insya-Allah). Rupanya jalan itu letaknya bukan di luar, malahan di diri sendiri. 


      Jalannya hidup, bukan mati, lagi berisi, isinya "nikmat" lagi memberi, pemberiannya mendatangkan "nikmat" lagi terang bukan gelap. 


       Dan begitulah selama hayatku aku sentiasa akan membuka dan terus membuka. Kalau tidak ada yang akan dibuka ku buka diriku sendiri, membuka rahsia diri untuk aku jadikan ilmu pengetahuan yang menuju kepada "Pengakuan" pengakuan dari orang banyak. Aku akan mealiri yang dapat ku aliri dan kalau tak ada yang akan ku aliri maka aku akan terus mengalir dan mengaliri yang patut aku aliri dan aku akan berjalan terus dan terus berjalan.




.



.

1 comment:

  1. Assalamualaikum..saya ingin mempelajari ilmu pengetahuan ini untuk mengenal diri sebenar. Ada sesiapa yg saya boleh hubungi di sekitar selangor ??. Terima kasih banyak

    ReplyDelete