Wednesday, November 19, 2014

BAPAK BAGINDA MUCHTAR @ BBM: Petunjuk Petunjuk Untuk Kesempurnaan 12 - page 84

PETUNJUK-PETUNJUK UNTUK  KESEMPURNAAN (12)


   Perumpamaan yang ditunjukkan Tuhan untuk kita pada ayat tersebut di atas, ialah supaya dapat mengetahui keadaan diri kita di dalam, kalau di lihat dari luar. Maka adalah yang diumpamakan rumah itu ialah badan kita. 


 Dan adalah titik-titik terang yang disebutkan yang memancarkan cahaya itu, Titik dari Tuhan yang dinamakan zat yang berasal zattullah. Berbicara mengenai zattullah, maka teringatlah kita bahawa " Tidak ada yang tidak ada pada Tuhan" dialah yang menjadikan segala yang dijadikan dan Dialah yang mengadakan segala yang diadakan.


 Dan berbuatlah sebanyak-banyak mungkin dengan dirimu. Kamu sendiri tidak akan lebih pintar dari Dirimu sendiri.


  Serahkanlah segala apa yang ada pada mu padanya untuk kebaikkan mu sendiri dan supaya bebas diri mu bergerak -  berbuat dan berlaku.



  Dan kenalilah dirimu dalam erti kata yang sebenarnya, supaya dapat engkau mengetahui dan mengakui bahawa memang ada kelebihan diri mu dari kamu sendiri.


  Kamu yang berbadan berlainan dari dirimu yang telah berdiri. Badan dan dirimu itu sebenarnya satu, Ilmu pengetahuan ku memecahnya jadi dua. 



  Dan kalau kita dapat mengetahui bahawa pada kita, yaitu di diri kita ada anti iblis, maka selain kita sendiri terlepas dari godaan-godaan setan iblis, kita akan dapat pula menolong orang-orang yang menderita atau yang telah terpedaya oleh perbuatan setan iblis. Kita dapat membebaskannya dan membawanya kembali kepada jalan yang benar, atau kalau sakit mungkin kita dapat menyembuhkannya.


 Aku telah mengenal aku yang berbadan, aku telah mengenal diriku sendiri.



Dan di bawah ini aku turunkan ayat Tuhan seperti tercantum dalam Quran surat as-sajdah (sujud), surat 32 juz 21  iaitu:

Ayat : 7 - Dia membaguskan tiap-tiap sesuatu yang dijadikannya dan dimulainya menjadikan manusia dari tanah.

Ayat : 8 - Kemudian dijadikannya anak-anak cucu manusia (keturunannya dari air yang kotor (mani).

Ayat : 9 - Kemudian disempurnakan kejadiannya manusia dan di ditiupkan roh ke dalam tubuhnya serta dianugerahinya; pendengaran - pemandangan dan hati. 
Tetapi sedikit di antara kamu yang berterima kasih kepadanya.

   Dan adalah A-ku yang banyak mengandung rahsia berdiri tegak di batas, sebagai penghubung antara luar dan dalam sebagai seorang perajurit mempertahankan benteng dari serangan dan kalau perlu menyerbu menghancurkan musuh, sebagai seorang guru memimpin dan menunjukkan jalan kepada muridnya sambil menaburkan ilmu pengetahuannya, dengan lampu di tangan memberi penerangan kepada orang yang dalam kegelapan, memberi pertolongan, memberi dan menerima sesuatu untuk sesuatu.



   Dan terhadap Tuhan yang Maha Esa, dengan Ilmunya yang kami amalkan, kami senantiasa mengucapkan syukur dan terima kasih sedalam-dalam dan setinggi-tingginya dengan menyusun jari yang sepuluh, menghunjamkan lutut yang dua, menekurkan kepala yang satu sambil meminta ampun atas kesalahan-kesalahan yang disengaja dan tidak disengaja yang telah kami perdapat dan lakukan kerana sebagai seorang manusia biasa, kami tidak luput dari godaan-godaan serta tipu-daya syaitan iblis yang berkeliaran di alam semesta ini, dengan badan diri kami ini serta apa yang ada pada kami pada NYA. Kerana kami menganggap adalah badan diri kami ini beserta apa yang ada pada kami ialah menjadi  kepunyaan NYA.

 Dan selanjutnya kami sentiasa memohonkan perlindungan dan petunjuk-petunjuk yang tak putus-putusnya, guna kami jadikan amalan bagi kami jalankan sampai hari akhir dan sambung bersambung turun-temurun hendaknya sampai ke anak cucu kami kelak di kemudian hari.



 Pengalaman hidup yang pahit mendorongkan kami mencari Tuhan yang disembah, pengalaman dalam perjalanan menuju kepada NYA menyakinkan padaku akan adanya yang ghaib akan adanya tali-tali halus yang menghubungkan antara satu dengan yang lain yang mempunyai daya kekuatan tarik menarik. 



  Pengalaman juga menunjukkan padaku bahawa aku tidak berdiri sendiri, bahkan banyak sejenisku berada di sekelilingku. Yah di mana-mana sahaja, di mana aku berada. 


  Apa lagi setelah aku dapat menemui jalan yang sebenarnya dan jalan itulah yang menjadi peganganku, maka dengan menurutkan jalan itu ke dalam, aku temuilah Diri sendiri dan pengembaraan ku di alam sendiri itu menunjukkan akan keadaan rohaniku 

dan tahu pulalah aku apa yang telah aku perdapat dalam susunan kata-kata seseorang yang diberikannya padaku sebagai "hadiah" yaitu tergantung tiada bertali dan bertali tiada tergantung, tegak seperti Alif ( ا ), duduk seperti wau



dan dapat tahu pulalah aku apa yang sebenarnya tujuan kata pepatah, Rumah tampak jalan tak tentu dan dengan menurutkan jalan itu dari dalam ke luar maka dapat tahulah aku bahawa aku telah menembus alam sendiri dan dapat pula mengembara di alam yang maha luas lagi tak bertepi itu. Aku telah dapat menembus alam ku sendiri dan telag dapat memasuki alam lain dan dapat pula mengembara di alam yang maha luas.


  Pertemuan ku dengan Tuhan ku Yang Disembah aku tak dapat banyak menulisnya, kerana bertambah dekat aku kepadanya, bertambah kecil aku dan begitulah dihadiratnya aku sudah tidak ada. Keadaanku dalam tiada. Dia mengetahui yang tak diketahui orang ...

.

No comments:

Post a Comment