Wednesday, November 19, 2014

BAPAK BAGINDA MUCHTAR @ BBM: Kuasa Menguasai - page 104




Kuasa-Menguasai



     Siapakah yang berkuasa di antara kita? Badankah yang berkuasa atas diri atau dirikah yang berkuasa atas badan? Yang pasti ialah badan mengandung diri dan diri terkandung dalam badan. 





     Kenyataannya keluar -  badan menguasai kita. Akan tetapi alangkah ganjilnya rumah yang menguasai penghuninya, sedangkan yang punya rumah tak berkuasa atas rumahnya. Akibatnya salah anggapan dan pandangan hidup yang salah. Dia bercermin kepada badannya, bukan ke dirinya. Akan tetapi, terhadap orang lain dia bercermin ke diri orang. Tak salahnya kalau dia berasa rendah dari orang lain (rendah diri). 

       
       Untuk ini, selain kita harus memperbesar diri, kita harus juga merubah pandangan. Kalau selama ini badan yang menyelubungi diri yang dikemukakan, kita harus merubah dengan dirilah yang dikemukakan dengan mengikut sertakan badan. Selama ini badan yang ke muka dengan pergerakannya sendiri dengan tidak menghiraukan diri sendiri.


      Orang yang tak tahu di dirinya, tak berpendirian dan amat mudah dipengaruhi dan dikuasai orang lain.




   Apa artinya kita, kalau seluruh keadaan kita dikuasai oleh orang lain. Dari itu belajarlah mengenal diri dan mengetahui rahsia diri, supaya dapat merubah pandangan hidup. 



    Diri seharusnya meliputi badan keseluruhannya dan kalau perlu sanggup menguasai seluruh keadaan sekeliling kita, bahkan lebih dari itu. 




     Bagi diri adalah segala sesuatunya, jauh tak berantara dekat tak berbatas. Bagi badan jauh diturut, dekat dijangkau. 


     Membawakan diri ada dua jalan, iaini bagi orang yang telah dapat mengenal dan menemuinya:



  • Pertama: Pada diri ada jalan. Kalau badan membawa diri berjalan untuk keperluan sesuatu, maka jalan dirilah yang akan diturutkan sebab diri lebih tahu dari kita sendiri (ingatlah akan perjalanan Nabi Musa dengan Nabi Khidir).



  • KeduaDiri yang telah meliputi keadaan kita keseluruhannya, berjalan sendiri pada jalannya dan membawa dan mempergunakan segala yang ada sebagai alat untuk mencapai tujuan.




     Segala selubung atau tabir atau dinding dengan apa yang ada padanya dia sanggup menembusnya, apalagi kalau pintu telah terbuka. 




  Diri yang diliputi dan meliputi tak akan dapat dikuasai orang lain bahkan sebaliknya diri dapat menguasai orang lain dan keadaan sekeliling



    Kalau terjadi perang tanding untuk kuasa menguasai, maka yang kuat yang akan menang. Kekuatan ada pada kebenaran.




            Dan Yang Maha Kuasa ialah Tuhan.



Kesimpulan:


Kalau diri telah ditemui, maka segala tindak laku perbuatan kita hendaklah dengan diri, sebab diri itulah yang banyak tahu, yang banyak mengandung rahsia dan Rahsia Tuhan ada padanya.


Dan aku mengadakan pengakuan untuk mendapat Pengakuan. Aku adakan Pengakuan terhadap Tuhan, tiada yang lain yang ku sembah melainkan Allah, dan aku adakan Pengakuan terhadap Muhammad Rasul Allah dengan membaca sebanyak mungkin dua kalimah syahadat.


      Kerana bagiku adalah hikmah yang terkandung dalam dua kalimah syahadah itu antara lain ialah:



" PENGAKUAN (KESAKSIAN) - PANGKAT dan MARTABAT "



  Kata pengakuan terhadapnya aku lafazkan tiga kali berulang - ulang yaitu pertama; Pengakuan dariku, kedua; dari diriku dan ketiga; dari badanku. 




     Dari siapa Pengakuan itu akan aku nantikan? Sudahkah aku mendapat Pengakuan dari Tuhan? Aku insaf, aku sadar, bahawa adalah aku manusia biasa dan pengakuan aku harapkan dan nantikan dari orang banyak, dari cerdik-pandai, dari orang yang berilmu, dari alim ulama'.



Palembang, Indonesia
21 Jun 1966

No comments:

Post a Comment