Wednesday, November 19, 2014

BAPAK BAGINDA MUCHTAR@ BBM: "Orang luar" & "Orang dalam" - page 176

  

Orang yang telah meningkat pengertian dan pengetahuannya tentang keadaan dirinya dan telah banyak pula dapat belajar dari dirinya sendiri, akan berubah pandangan hidupnya dari yang berpendirian pada badannya kepada berdiri ke diri sendiri atau dengan perkataan lain dari jadi orang luar menjadi orang dalam. 


Apa perbezaan "orang luar" dengan "orang dalam"? 


  • Bagi "orang luar", segala sesuatunya terahsia dan segala rahsia letaknya di luar dari badannya, dan untuk mendapatkannya dia harus mencarinya lebih dahulu untuk seterusnya memecahkannya. 

  • Bagi "orang dalam", rahsia terkandung padanya. Maka dengan kewajipannya memecahkan rahsia yang dikandungnya sampai melahirkannya. 



Bonda yang tadinya mengandung dan menanggung aku, setelah melahirkan aku menjadi kenyataan, menjadikan aku mengandung dan menanggung pula. Berlainan kandungan dan berlainan pula penanggungan. Yang dikandung ibu  aku dan untuk itu ibu menanggung sampai aku dilahirkan. Yang ku kandung "rahsia". Selagi masih terahsia itu belum lahir, maka aku sentiasa menanggung. Maka adalah kewajipanku untuk melahirkan yang terkandung dalam diriku itu. Orang yang dapat melahirkan kandungannya sendiri itu, akan dapat pula mengetahui akan rahsia dirinya. 


Dan dengan ini kuanjurkan pada orang banyak "lahirlah untuk kedua kalinya" supaya bebas dari penanggungan. Tiap-tiap melahirkan berarti, orang membebaskan diri dari penanggungan. Manusia, selagi masih hidup di dunia, akan sentiasa mengandung dan menanggung. Maka adalah menjadi kewajipannya akan melahirkan tiap-tiap yang dikandung itu, supaya jangan selamanya dia menanggung Pengandungan [yang berlarut-larut akan memberatkan beban pengandungan] dan akibatnya badan diri sendiri yang merasakannya. 


Pengandungan yang sebaik-baiknya, ialah sebisa-bisanya [seboleh-bolehnya] orangnya sendiri yang melahirkan hendaknya, jangan melalui orang lain. Kalau dapat dan bisa kejadian [terjadi] berarti orang tersebut sudah bisa berdiri sendiri. 


Pengandungan dan penanggungan yang berlarut-larut, yang mana badan sendiri tak sanggup lagi bertahan. Sudah pada tempatnya dan waktunya orang dengan tak usah malu-malu, untuk mendatangi orang lain buat meminta pertolongan melahirkan kandungannya yang berat itu, sekurang-kurangnya meringankan penderitaannya. 


Sekali dapat melahirkan, maka untuk seterusnya orang akan pandai melahirkan tiap-tiap kandungannya. Untuk bisa melahirkan kandungan yang pertama itu, kalau mahu, orang dapat mempelajarinya pada ahlinya. Melahirkan kandungan berarti mengeluarkan yang terkandung di dalam badan diri. Mengeluarkan kandungan melalui saluran-saluran tertentu dan bukan melalui pintu-pintu yang telah ada yang jumlahnya sembilan [9] banyaknya. 


Kandungan yang dimaksud bukanlah seperti seorang ibu mengandung, melainkan terdiri dari segala macam keinginan, kemahuan, angan-angan atau cita-cita, kepiluan dan lain sebagainya yang tidak berupa kenyataan. Semua kandungan yang tidak nyata itu dapat dinyatakan dengan daya rasa perasaan kerana rasalah yang dapat menangkapnya. Segala rasa yang terasa itu harus disalurkan menurut saluran tertentu sampai dapat orang merasakannya secara kenyataan (positif). Dari rasa kepada Rasa yang terasa iaitu rasa yang terkandung di dalam, desakan keluar sampai terasa



Dari kandung ke mengandung, sampai menanggung. 
Yang mengandung menanggung yang dikandung. 
Supaya jangan menanggung, maka yang mengandung harus melahirkan yang dikandung

Pengandungan yang nyata melahirkan yang nyata. 
Pengandungan rasa harus dilahirkan dengan rasa sampai terasa. 


Untuk itu, orang harus melakukannya dengan diri sendiri dan hasilnya untuk badan diri sendiri. Maka adalah penanggungan yang mengandung selagi seseorang masih manusia hidup, namanya tak akan putus-putus mengandung dan takkan habis-habis menanggung. Akan tetapi kalau sudah biasa dan pandai melahirkan tiap-tiap kandungan, tidak akan berat rasanya penanggungan.



Tiga orang bersaudara lahirnya satu, namanya manusia. 
Kandung, mengandung dan menanggung. 
Yang menanggung, saya, yang mengandung aku dan yang dikandung hamba
.
Untuk menghilangkan penanggungan saya, maka aku harus melahirkan kandunganku iaitu hamba, yang setahuku semenjak dari dalam menjalankan tugas hidup terhadap badan diriku. 

Hambaku berlainan dengan hamba orang. Hambaku tidak akan menghamba kepada orang lain, kecuali kepada ku sendiri.


.

No comments:

Post a Comment