Terhadap Tuhan adalah Dia seorang Hamba yang tidak berarti, kerana Dia TIDAK ADA BERSAMA NYA. Akan tetapi terhadap orang
lain, tak peduli siapa, Dia akan membuktikan kebenarannya.
Itulah Dia Aku
yang telah menjadi MANUSIA BARU.
Aku telah mengadakan Pengakuan dan
seterusnya aku senantiasa mengadakan pengakuan terhadapnya,
Tuhan yang Aku sembah dan sementara itu Aku telah mendapat Pengakuan pula
melalui orang-orang yang mendatangiku. Jadi Pengakuan, Aku perdapat bukan
langsung dari Tuhan, melainkan melalui orang.
Dan adalah itu Pertanda bagi orang yang
tahu.
Tiap-tiap sesuatu yang akan dilakukan hendaklah
dengan
NIAT. Perjalananku mencarinya untuk mengadakan Pengakuan ialah dengan
ilmuku yang berasal dari Diri yang keluarnya mendatangkan Daya Gerak kepada
anggota badanku, yang jalannya menembus hujung jari-jariku yang dapat dirasakan.
Suatu perjalanan
yang berisi dan bertujuan dari yang ada kepada Yang tiada, dari tiada kepada
tidak ada dan dari tidak ada kembali kepada tiada, dari tiada kepada ada.
Di tempat
yang tidak ada itu, tidak ada yang ada, tidak ada yang ada, tidak
ada gerak, tidak ada angin, tidak ribut, tidak ada, yah - tidak ada apa-apa, yang ada hanya . . . . . . . . . yang tak dapat aku
mengatakan kerana di saat itu aku dalam keadaan tidak ada pula.
Pada waktu
itulah,
di tempat yang
tidak ada itu, aku kembali jadi ada, menyampaikan niat dan
maksud ku, menandakan Pengakuan seperti yang ku sebutkan di atas.
Untuk sampai
pada Rasa perasaan Tidak itu, hendaklah kita lakukan
berulang-ulang yang merupakan latihan
sampai
terlatih.
DI SANA – DI
HADIRATNYA – DI TEMPAT TIDAK ADA – BERTEMULAH YANG MENCARI DENGAN YANG DICARI –
YANG DI JADIKAN DENGAN YANG MENJADIKAN – SEORANG HAMBA DENGAN KHALIQNYA – AKU
DENGAN TUHANKU.
Dan adalah Aku dengan DIA jauh tak
berantara dekat tak berbatas.
.
No comments:
Post a Comment